Definisi
Menurut Ar-Roghib, kosa kata al-khuluq
atau al-kholq mengandung pengertian yang sama, seperti halnya kosa kata asy-syurb
dan asy-syarob. Hanya saja, kata al-kholq dikhususkan untuk
kondisi dan sosok yang dapat dilihat oleh mata, sedangkan al-khuluq
dikhususkan untuk sifat dan karakter yang tidak dapat dilihat oleh mata. (Adz-Dzari'ah
ila Makarimisy Syari'ah, hlm. 113)
Al-Qurthubi berkata, "Akhlak
adalah sifat manusia dalam bergaul dengan sesamanya, ada yang terpuji dan ada
yang tercela. Adapun yang terpuji, secara umum adalah; menjadikan diri Anda dan
orang lain dalam diri Anda lalu Anda mengambil baktinya tapi tidak mengabdi
kepadanya. Detailnya adalah; lapang dada, lembut, sopan, sabar, tabah, halus,
kasih sayang, melaksanakan keperluan sendiri, saling mencintai dan sebagainya.
Sedangkan yang tercela adalah kebalikan dari sifat di atas." (Fathul
Baari 1/456)
Diriwayatkan dari Ibnul Mubarok
Rohimahullah bahwa ketika mendefinisikan tentang akhlak yang baik ia berkata,
"Yaitu bermanis muka, melakukan kebaikan, dan menahan diri dari perbuatan
buruk." (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab sunannya, kitab Al-Birr)
Kedudukan Akhlak
Akhlak memiliki kedudukan yang luhur
dalam Islam, di antara sebagian kedudukan akhlak tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Misi utama agama ini adalah
menyempurnakan akhlak mulia.
Rosululloh Shollallohu 'alaihi
wasallam bersabda,
إِنَّمَابُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ
مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Ibnu Abid-Dunya)
2. Alloh menjadikan akhlak sebagai standar
kebaikan.
Rosululloh Shollallahu 'alaihi
wasallam bersabda,
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ
أَخْلَاقًا
"Sesungguhnya yang terbaik di
antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. At-Tirmidzi)
3. Akhlak yang baik merupakan penyempurna
keimanan.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا
أَحْسَنَهُمْ خُلُقًا
“Mukmin yang paling sempurna imannya
adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Perbuatan yang paling banyak menambah
berat timbangan amal kebaikan pada hari kiamat.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ
الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ
“Tidak ada yang lebih berat dalam
timbangan amal seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang baik,” (HR.
At-Tirmidzi)
5. Akhlak yang baik menjadi penyebab
terbanyak masuknya seorang hamba ke dalam surga.
Bahwa Rosululloh Shollallahu ‘alaihi
wasallam ditanya tentang hal yang paling banyak memasukkan manusia ke surga,
maka beliau menjawab,
تَقْوَى اللهُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
”Takwa kepada Alloh dan akhlak yang
baik.” (HR. Tirmidzi)
6. Akan diraih kecintaan Nabi Shollallohu
‘alaihi wasallam dan akan mendapat tempat yang dekat dekat dengan beliau pada
hari kiamat.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ
وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya orang yang paling aku
cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari Kiamat adalah yang
paling baik akhlaknya di antara kalian.”
Disadur dari Kitab Al-Arba’una
Haditsan fi Al-Akhlaq ma’a Syarhiha, karya Ahmad Muadz Haqqi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar