Like Us


Breaking News

Minggu, 19 April 2015

Akhlak yang Baik



Definisi
Menurut Ar-Roghib, kosa kata al-khuluq atau al-kholq mengandung pengertian yang sama, seperti halnya kosa kata asy-syurb dan asy-syarob. Hanya saja, kata al-kholq dikhususkan untuk kondisi dan sosok yang dapat dilihat oleh mata, sedangkan al-khuluq dikhususkan untuk sifat dan karakter yang tidak dapat dilihat oleh mata. (Adz-Dzari'ah ila Makarimisy Syari'ah, hlm. 113)
Al-Qurthubi berkata, "Akhlak adalah sifat manusia dalam bergaul dengan sesamanya, ada yang terpuji dan ada yang tercela. Adapun yang terpuji, secara umum adalah; menjadikan diri Anda dan orang lain dalam diri Anda lalu Anda mengambil baktinya tapi tidak mengabdi kepadanya. Detailnya adalah; lapang dada, lembut, sopan, sabar, tabah, halus, kasih sayang, melaksanakan keperluan sendiri, saling mencintai dan sebagainya. Sedangkan yang tercela adalah kebalikan dari sifat di atas." (Fathul Baari 1/456)
Diriwayatkan dari Ibnul Mubarok Rohimahullah bahwa ketika mendefinisikan tentang akhlak yang baik ia berkata, "Yaitu bermanis muka, melakukan kebaikan, dan menahan diri dari perbuatan buruk." (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab sunannya, kitab Al-Birr)
Kedudukan Akhlak
Akhlak memiliki kedudukan yang luhur dalam Islam, di antara sebagian kedudukan akhlak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Misi utama agama ini adalah menyempurnakan akhlak mulia.
Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda,
 إِنَّمَابُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Ibnu Abid-Dunya)
2. Alloh menjadikan akhlak sebagai standar kebaikan.
Rosululloh Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا
"Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. At-Tirmidzi)
3. Akhlak yang baik merupakan penyempurna keimanan.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنَهُمْ خُلُقًا
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Perbuatan yang paling banyak menambah berat timbangan amal kebaikan pada hari kiamat.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ
“Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang baik,” (HR. At-Tirmidzi)
5. Akhlak yang baik menjadi penyebab terbanyak masuknya seorang hamba ke dalam surga.
Bahwa Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang hal yang paling banyak memasukkan manusia ke surga, maka beliau menjawab,
تَقْوَى اللهُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
”Takwa kepada Alloh dan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
6. Akan diraih kecintaan Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam dan akan mendapat tempat yang dekat dekat dengan beliau pada hari kiamat.
Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian.”
Disadur dari Kitab Al-Arba’una Haditsan fi Al-Akhlaq ma’a Syarhiha, karya Ahmad Muadz Haqqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates