Like Us


Breaking News

Senin, 20 April 2015

Mustholahul Hadits

Definisi dan Faedah Mustholahul Hadits
Definisi
Mustholahul Hadits adalah sebuah disiplin ilmu untuk mengetahui keadaan seorang rawi dan keabsahan riwayat yang ia bawa, apakah dapat diterima atau ditolak.
Faedah
Faedah mempelajari ilmu mustholahul hadits adalah mengetahui rawi dan riwayat mana yang dapat diterima atau ditolak.

Hadits, Khobar, Atsar, dan Hadits Qudsi
Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan), atau sifat.
Khobar semakna dengan hadits, sehingga memiliki definisi yang sama dengan hadits. Pendapat lain menyatakan bahwa khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam dan juga kepada selain beliau. Dengan demikian definisi khobar lebih umum dan memiliki cakupan yang lebih luas daripada hadits.
Atsar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada seorang sahabat atau tabi’in. Terkadang atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam. Namun penyebutannya harus diberikan taqyid (catatan) bahwa hal itu berasal dari beliau seperti ucapan,
وَفِي الْأَثَرِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Dalam atsar yang berasal dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam.”
Hadits Qudsi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hadits Qudsi disebut juga dengan hadits robbani atau hadits ilahi.
Contohnya adalah sabda beliau Shollallohu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Robb-nya Ta’ala bahwa Dia berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِ عَبْدِيْ بِيْ ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ ، فَإِنَّ ذَكَرَنِيْ فيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
“Aku menurut persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku di kumpulan orang banyak, Aku mengingatnya di kumpulan orang banyak yang lebih baik dari mereka.”

Kedudukan Hadits Qudsi; Antara Al-Qur’an dan Hadits Nabawi
(Perbedaan ketiganya dapat diketahui dari penisbatan lafazh dan makna). Lafazh dan makna Al-Qur’an Al-Karim dinisbatkan kepada Alloh Ta’ala. Sedangkan hadits nabawi, lafazh dan makna dinisbatkan kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam. Adapun hadits qudsi, hanya maknanya saja yang dinisbatkan kepada Alloh Ta’ala bukan lafazhnya.
Oleh karena itulah, membaca hadits qudsi tidak terhitung sebagai ibadah, tidak dapat digunakan sebagai bacaan dalam sholat, tidak ada tantangan dari Alloh kepada orang-orang kafir untuk menandinginya dan tidak dinukil secara mutawatir sebagaimana Al-Qur’an. Sehingga hadits qudsi ada yang berderajat shohih, dho’if, bahkan maudhu’ (palsu).
Sumber: Kitab Mushtholahul Hadits Karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates