Like Us


Breaking News

Senin, 20 April 2015

Makna Tashrif


Makna Tashrif
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اِعْلَمْ أَنَّ التَّصْرِيْفِ فِي اللُّغَةِ التَّغْيِيْرُ وَفِي الصَّنَاعَةِ تَحْوِيْلُ لْأَصْلِ الْوَاحِدِ إِلَى أَمْثِلَةٍ مُخْتَلِفَةٍ لِمَعَانٍ  مَقْصُوْدَةٍ لَا تَحْصُلُ إَلَّا بِهَا
Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Perlu diketahui, bahwa tashrif menurut lughot (etimologi) berarti mengubah, sedang menurut istilah adalah mengubah bentuk asal kepada bentuk-bentuk lain untuk mencapai arti yang dikehendaki yang hanya bisa tercapai dengan adanya perubahan.
Keterangan:
Tashrif mempunyai dua arti, ialah arti menurut lughot (bahasa) dan arti menurut istilah Ulama ahli shorof.
Setiap mengubah sesuatu dari bentuk asalnya, seperti mengubah bentuk rumah atau pakaian dan sebagainya, itu adalah istilah tashrif menurut lughot. Adapun tashrif menurut istilah, ialah mengubah dari bentuk asal (pokok pertama) kepada bentuk yang lain. Menurut Ulama Bashroh asal itu, ialah: masdar dan menurut Ulama Kufah, ialah: fi’il madhi.
Yang dimaksud dengan tashrif menurut istilah, ialah mengubah dari fi’il madhi kepada fi’il mudhori’, masdar, isim, fa’il, isim maf’ul, fi’il nahi, isim makan, isim zaman, dan isim alat.
Faidah perubahan itu ialah agar mendapatkan arti yang berbeda, seperti:
1.    نَصَرَ       = fi’il madhi, artinya sudah menolong.
2.    يَنْصُرُ      = fi’il mudhori’ artinya sedang/akan menolong.
3.    نَصْرًا       = masdar, artinya pertolongan (kata benda).
4.    نَاصِرٌ       = isim fa’il, artinya yang menolong (subyek).
5.    مَنْصُوْرٌ     = isim maf’ul, artinya yang ditolong (obyek).
6.    اُنْصُرْ       = fi’il amar, artinya harus menolong kamu! (menunjukkan perintah).
7.    لَاتَنْصُرْ    = fi’il nahi, artinya kamu jangan menolong! (menunjukkan larangan).
8.    مَنْصَرٌ      = isim makan, artinya tempat menolong (keterangan tempat).
9.    مَنْصَرٌ      = isim zaman, artinya waktu menolong (keterangan waktu).
10.   مِنْصَرٌ      = isim alat, artinya alat penolong.

Pertanyaan:
1.    Apakah arti tashrif menurut lughot dan istilah?
2.    Apakah asal wahid itu?
3.    Apakah bentuk yang berbeda-beda itu?
4.    Apakah maksudnya diadakan pengubahan?
5.    Berilah dua/tiga contoh dari bentuk yang berbeda itu?
Sumber: Ilmu Shorof, K.H. Moch. Anwar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates